Sunday, August 14, 2011


Anas bin Malik ra. meriwayatkan, Nabi saw bersabda:

لا يَتمنَيَنَّ أحدكم الموت لِضُرٍّ نَزَلَ به في الدنيا، لكن ليقل: اللهم أحيني ما كانت الحياة خيرًا لي، وتوفني إذا كانت الوفاة خيرًا لي


Maksudnya : "Jangan seseorang kamu bercita-cita untuk mati disebabkan kemudharatan yang menimpanya di dunia, akan tetapi hendaklah dia berkata : "Ya Allah, hidupkanlah aku, selama hidup itu baik untuk aku, dan matikanlah aku selama-mana mati itu baik untuk aku." (al-Bukhari)



Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra, dari Nabi SAW, Beliau bersabda,”Lima kunci perkara ghaib, tidak mengetahuinya melainkan Allah Ta’ala”.

1-Tiada yang mengetahui (kepastian mutlak) apa yang tersimpan di dalam rahim (kandungan perempuan) melainkan Allah Ta’ala.

2-Tiada yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari melainkan Allah Ta’ala.

3-Tiada seorangpun yang mengetahui bila waktunya hujan akan turun melainkan Allah Ta’ala.

4-Tiada seorangpun yang mengetahui di bumi mana dia akan mati melainkan Allah Ta’ala.

5-Tiada yang mengetahui bila Qiamat akan terjadi melainkan Allah Ta’ala. (HR.Bukhari).


Ayat-ayat Al-Quran dan hadis Nabi menunjukkan bahwa kematian bukanlah ketiadaan hidup secara mutlak, tetapi ia adalah ketiadaan hidup di dunia, dalam arti bahwa manusia yang meninggal pada hakikatnya masih tetap hidup di alam lain dan dengan cara yang tidak dapat diketahui sepenuhnya. "Janganlah kamu menduga bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, tetapi mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki" (QS Ali-'Imran [3]: 169). "Janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang meninggal di jalan Allah bahwa 'mereka itu telah mati,' sebenarnya mereka hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya" (QS Al-Baqarah [2]: 154).

No comments:

Post a Comment